Merencanakan Visi dan Misi Menikah
“Kalau saya
menikah, saya ingin pernikahan saya bahagia bersama pasangan saya.”
“Kalau saya
menikah, saya ingin masuk surga sekeluarga.”
“Kalau saya
menikah, saya ingin pernikahan saya sakinah, mawaddah dan warahmah.”
Mungkin,
sebagian dari pembaca menginginkan cita-cia pernikahan sebagaimana yang saya
kutip diatas. Diantara yang paling sering diucapkan atau disebut dalam hati
adalah cita-cita agar pernikahannya sakinah, mawaddah dan warahmah. Dan memang,
kebahagian adalah tujuan utama pernikahan. Tidak ada yang ingin sengsara
setelah ia menikah.
Nah, jika
Anda telah terbiasa mengenal proposal pernikahan, pasti Anda akan menjumpai
sebuah biodata yang perlu disebutkan pula visi dan misi menikah. Tujuannya
untuk mengetahui visi dan misi calon pasangan hidup, imam dalam keluarga atau
madrasah pertama rumah tangga. Disadari atau tidak, visi dan misi menikah
menjadi titik penting dari cita-cita pernikahan itu sendiri. Visi dan misi
menikah menjadi titik awal dan jawaban dari pertanyaan, “akan kemana pernikahan
dan bahtera rumah tangga Anda berlabuh?
Hanya bahagia
sesaat didunia kah?
Atau menempuh
keberkahan pernikahan sampai ke surga Allah ta’ala?
Tentu jawaban
dari dua pertanyaan itu, justru Allah, Anda, pasangan dan keluarga Anda yang
lebih mengetahui. Jika Anda seorang laki-laki, tentunya keinginan untuk membawa
pernikahan perlu dengan visi dan misi yang baik, sehingga perempuan yang hendak
Anda nikahi bisa menilai dan mempertimbangkan visi misi pernikahan yang ingin
Anda ciptakan. Pun sebaliknya dengan perempuan, visi misi pernikahan menjadi
pertimbangan penting baginya untuk memutuskan menerima atau tidak.
Baca Juga:
Tebalkanlah Dinding Kamarmu
Rumahku Madrasah Peradaban
Karena pernikahan
merupakan mitsaqan galizha, maka
dalam urusan membuat visi misi menikah tidak boleh asal-asalan. Asal bicara,
ceplos dan sekeluarnya dari lisan. Tidak! Visi dan misi menikah perlu dibangun
dari hati yang jernih, lurus dan besar manfaatnya. Dan yang terpenting, visi
dan misi menikah tidak hanya dibuat karena sekedar ingin. Ingin begini dan
begitu. Akan tetapi, visi dan misi pernikahan itu perlu dibentuk, ditumbuhkan
dan dikembangkan.
Bukan Sekedar Ingin
Ingin,
berbeda dengan visi dan misi. Jika sekedar ingin, ia hanya akan menjadi daya khayal
yang kadang mudah hilang, bahkan mudah terlupakan. Ingin hanya sebuah rasa
untuk sampai kepadanya akan tetapi tidak tahu jalan apa yang harus ditempuh
untuk sampai kepadanya. Oleh sebab itu, menentukan visi dan misi menjadi obat
bagi keinginan seseorang yang rindu menikah. Sedangkan visi, sangat berbeda
jauh dengan sebuah keinginan.
Visi,
sebagaimana pengertiannya, adalah gambaran keadaan yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang. Maka visi mirip sekali dengan keinginan. Bedanya adalah, visi
diungkapkan dengan logis dan langkah-langkah untuk mencapainya. Berbeda dengan
keinginan yang bisa saja kita ungkapkan tanpa menggunakan hal logis dan
upaya-upaya yang perlu dilakukan.
Misalnya,
seseorang yang visi rumah tangganya untuk mencapai keberkahan di dunia dan
akhirat, maka perlu bagi pasangan tersebut untuk belajar sabar saat susah dan
belajar bersyukur saat senang. Selain itu, pasangan yang harapannya keberkahan
perlu melakukan aktifitas-aktifitas yang mendekatkannya kepada visi tersebut seperti
memperbanyak ibadah, melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah azza wajalla.
Bedanya keinginan dengan visi bisa dilihat
dari table berikut:
Kegiatan
|
Ingin
|
Visi
|
Ingin pernikahan berkah di dunia.
|
Menyimpannya dalam hati dan membiarkan hidupnya
mengalir seperti air.
|
Belajar sabar saat susah dan belajar bersyukur saat
senang. Menjalani perintah Allah swt. dan menjauhi larangan-Nya.
|
Ingin punya kekayaan agar bisa bermanfaat untuk
orang banyak.
|
Berusaha sekedarnya dalam bekerja atau berwirausaha.
|
Bekerja atau berwirausaha dengan giat, rajin
menabung untuk disedekahkan.
|
Ingin punya investasi rumah.
|
Lihat nanti ajah.
|
Hidup dalam kesederhanaan seperti ngontrak dahulu,
merencakanan target masa depan dan mulai melakukan persiapan dalam tabungan
perbulannya.
|
Tabel diatas
hanya sebagiannya saja yang saya tulis, karena akan sangat panjang jika harus
dicontohkan semua. Well, ketika
membaca tabel diatas, Anda akan sangat menyadari bahwa keinginan berbeda dengan
visi. Bahkan bisa dibilang sangat jauh perbedaannya.
Baca Juga:
Bukan Seperti Sepatu
Sejujurnya, Apa Niatmu Menikah?
Apa yang
membedakan?
Perbedaan antara ingin dan visi adalah pada misinya. Sifat
ingin tidak didasari oleh misi sedangkan visi didasari dengan misi yang jelas
dan logis, serta langkah-langkah yang dilakukannya bisa dibayangkan dan bisa
dikerjakan. Bila sekedar ingin, ia hanya bisa dibayangkan tapi belum tentu bisa
dikerjakan.
Jadi, bagi
Anda yang rindu menikah, sudahkah merencanakan visi dan misi pernikahan yang
ingin Anda bangun bersama kekasih halal?
***