Mungkinkah 365 Hari Menghasilkan 365 Tulisan?

Mungkinkah 365 Hari Menghasilkan 365 Tulisan? - Sudah tidak asing jika sesuatu yang mau dicapai perlu
dibarengi dengan perencanaan. Pencapaian tidak hanya membutuhkan keinginan,
tetapi butuh cara untuk mencapainya. Banyak orang yang ingin mencapai sesuatu,
tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Maka, tidak ada salahnya kita mencermati
perkataan Benjamin Frangklin ini, “dengan gagal merencanakan adalah tanda Anda
sedang merencanakan kegagalan.”
Hastag #365 berawal dari beberapa penulis yang sudah
memulainya lebih dulu. Mereka terbukti sukses mencapainya. Saya khawatir pada
diri sendiri jika saya tak mampu mencontohnya. Maka di tahun ini saya berupaya
memulai agar saya pun bisa mencapainya. Jika ada orang lain yang bisa
melakukannya, mengapa saya tidak?
Keinginan ini saya barengi dengan perencanaan. Saya tidak
mau hanya sekedar menjadi ingin, tetapi tidak tahu perencanaan yang jelas untuk
mencapainya. Jika itu terjadi, saya hanya akan merencanakan kegagalan
sebagaimana kata Om Benjamin.
Agar memuluskan target ini, saya harus mempunyai wadah
terlebih dahulu. Wadah itu berupa blog yang akan saya jadikan tempat untuk “menampung”
tulisan selama #365 hari. Dengan demikian sudah satu kejelasan yang akan memuluskan
target ini.
Langkah selanjutnya adalah memilih waktu. Saya pribadi
sangat fleksibel dan tidak menarget jam berapa harus menulis. Bagi saya yang
masih bekerja ini hanya mengandalkan waktu luang. Kapanpun itu, pagi, malam
maupun siang akan saya manfaatkan untuk menulis jika luang.
Proses selanjutnya adalah selalu menerima input baik berupa
ilmu dari hasil bacaan, nasihat orang lain atau hal-hal yang bisa saya ambil
hikmahnya. Setiap penulis pun pasti melakukan hal demikian. Oleh karena itu
saya berupaya selalu menerima input agar bisa menghasilkan tulisan yang bagus
dan berkualitas setiap harinya. Tanpa ada input, mustahil saya bisa
mengeluarkan output berupa tulisan. Nasehat klasik ini amat benar, “baca, baca
dan baca!”.
Langkah terakhir adalah istiqomah dan ini yang berat. Tentu saya
tidak mau gagal untuk mencapai target ini. Saya hanya berupaya menjalankan
langkah ke satu sampai ketiga setiap hari. Sesibuk apapun, sebesar apapun
cobaannya saya harus tetap menulis.
Istiqomah ini sangat selaras dengan motivasi yang kita
miliki. Motivasi yang kuat akan menghasilkan rasa istiqomah yang mendalam. Tidak
ada rahasia khusus bagaimana bisa konsisten menulis selain memiliki motivasi
yang kuat. Dengan demikian, sangat
mungkin bisa menulis #365 tulisan dalam setahun atau bahkan lebih dari itu.
Tinggal bagaimana kita merencanakan, lalu mengupayakan dan
terakhir diitiqomahkan.
Hari ke #8 of #365