Hujan Bumi
Hujan Bumi
Oleh Wildan Fuady
Adalah kamu, menerangkan sesuatu tak kasat mata, padaku
Tentang air langit yang mencintai bumi
Juga tentang kerinduan dan kecemburuan
Tetesanmu membasahi bumi karena cinta
Tapi ...
Tapi ada petir ...
Juga ombak di lautan ...
Lalu ada banjir ...
Juga ada angin yang bertiup kencang ...
Adalah air langit menangis karena cinta dan rindu
Ingin terus bertemu, tapi apalah daya?
Hanya bisa saat menangis
Itu pun banyak yang cemburu; petir, angin kencang dan ombak
Kamu, kadang disalahkan mereka atas kehadiranmu dikarenakan rindu
Tapi sebagian mereka ada yang mencintai dan merindukan kedatanganmu
Meski banyak yang mencela dan menghinakanmu, bahkan tak ingin kau datang, hujan
Kau tetap datang, memenuhi janji-Nya
Mencintai bumi apa adanya
Hai petir ...
Hai angin kencang ...
Hai ombak di lautan ...
Kalian sang pencemburu
Kadang tak rela hujan turun dengan damai, menurunkan cintanya
Tapi begitulah hujan, tetap turun sekalipun banyak yang cemburu, banyak yang memaki, banyak yang tak mengharap hadirnya
Adalah hujan, tetap menurunkan cintanya
***
Begitu juga kamu, yang mencintaiku dengan apa adanya ... tetap menurunkan cintanya
Pabuaran, 25 February 2016